Kamis, 17 Mei 2012

Alat OPTIK

Alat optik

1. Mata









 Bagian-bagian mata;

  • Sklera (bagian putih mata) : merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif kuat.
  • Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera.
  • Kornea : struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya.
  • Pupil : daerah hitam di tengah-tengah iris.
  • Iris : jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di depan lensa; berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara merubah ukuran pupil.
  • Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus dan vitreus; berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina.
  • Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata; berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak.
  • Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil dari retina ke otak.
  • Humor aqueus : cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea; dihasilkan oleh prosesus siliaris.
  • Humor vitreus : gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata).
  • Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya akomodasi mat4. Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak. Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat.
Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk dengan cara membuka dan menutup, seperti halnya celah pada lensa kamera. Jika lingkungan di sekitar gelap, maka cahaya yang masuk akan lebih banyak; jika lingkungan di sekitar terang, maka cahaya yang masuk menjadi lebih sedikit. Ukuran pupil dikontrol oleh otot sfingter pupil, yang membuka dan menutup iris.
Lensa terdapat di belakang iris. Dengan merubah bentuknya, lensa memfokuskan cahaya ke retina. Jika mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot silier akan berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Jika mata memfokuskan pada objek yang jauh, maka otot silier akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih lemah. Sejalan dengan pertambahan usia, lensa menjadi kurang lentur, kemampuannya untuk menebal menjadi berkurang sehingga kemampuannya untuk memfokuskan objek yang dekat juga berkurang. Keadaan ini disebut presbiopia.
Retina mengandung saraf-saraf cahaya dan pembuluh darah. Bagian retina yang paling sensitif adalah makula, yang memiliki ratusan ujung saraf. Banyaknya ujung saraf ini menyebabkan gambaran visuil yang tajam. Retina mengubah gambaran tersebut menjadi gelombang listrik yang oleh saraf optikus dibawa ke otak.
Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara membelah jalurnya. Sebagian serat saraf menyilang ke sisi yang berlawanan pada kiasma optikus (suatu daerah yang berada tepat di bawah otak bagian depan). Kemudian sebelum sampai ke otak bagian belakang, berkas saraf tersebut akan bergabung kembali.

Daya Akomodasi Mata
Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mat4 dan retina selalu tetap. Sehingga dalam melihat benda-benda pada jarak tertentu perlu mengubah kelengkungan lensa mat4. Untuk mengubah kelengkungan lensa mat4, yang berarti mengubah jarak titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di retina. Pada saat mata melihat dekat lensa mat4 harus lebih cembung (otot-otot siliar menegang) dan pada saat melihat jauh lensa harus lebih pipih (otot-otot siliar mengendor).

Peristiwa perubahan-perubahan ini disebut daya akomodasi.

Daya akomodasi (daya suai) adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat.

Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :
1. titik dekat mat4 (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan mat4 yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal.

2. titik jauh mat4 (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah “tak terhingga”.

Cacat Mata

Rabun jauh atau terang dekat (miopi)

Manusia yang mengalami cacat mata rabun jauh memiliki titik dekat penglihatan kurang dari 25 cm dan titik jauh dalam jarak tertentu. Mereka dapat melihat dengan jelas benda-benda yang berjarak sekitar 25 cm. Tetapi mereka tidak dapat melihat benda-benda berjarak jauh. Hal ini disebabkan karena lensa mata penderita rabun jauh tidak dapat menjadi lebih pipih sehingga benda-benda yang berjarak jauh bayangannya terbentuk di depan retina.
Rabun jauh atau terang dekat miopi
Penyakit rabun jauh dapat ditolong dengan menggunakan kacamata cekung. Bagaimana kacamata cekung bisa menolong penderita rabun jauh? Prinsip kerja kacamata cekung adalah sebelum tiba di mata, cahaya dipancarkan oleh lensa cekung sehingga bayangan benda jatuh tepat pada retina. Dengan menggunakan kacamata berlensa cekung seorang penderita rabun jauh akan bisa melihat lagi seperti kondisi normal.

Rabun dekat atau terang jauh (hipermetropi)

Orang yang memiliki penglihatan rabun dekat mempunyai titik dekat penglihatan lebih dari 25 cm dan titik jauh penglihatan tak terhingga. Penderita rabun dekat dapat melihat dengan jelas keberadaan benda-benda berjarak jauh walaupun tanpa berakomodasi. Namun sayangnya mereka tidak dapat melihat benda-benda berjarak dekat sehingga membutuhkan alat bantu penglihatan.
Rabun dekat atau terang jauh hipermetropi
Mengapa penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda-benda berjarak dekat? Hal tersebut disebabkan karena lensa mata penderita rabun dekat tidak dapat menjadi lebih cembung sehingga benda-benda yang berjarak dekat bayangannya terbentuk di belakang retina. Manusia yang menderita rabun dekat dapat ditolong dengan menggunakan kacamata cembung. Sebelum tiba di mata, cahaya dikuncupkan oleh lensa cembung sehingga bayangan benda jatuh tepat pada retina.
Mata tua (presbiopi)

mat4 tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. mat4 tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mat4 miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.

Astigmatisma (mata silindris)

Astigmatisma disebabkan karena kornea mat4 tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal. Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris




2. . LUP

Lup (kaca pembesar) adalah alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung.
Fungsinya, untuk melihat benda benda kecil.
Sifat bayangannya maya, tegak, diperbesar.

Perbesaran Lup Untuk Mata Berakomodasi dengan Jarak x

Perbesaran Lup untuk Mata Berakomodasi Maksimum

Perbesaran Lup untuk Mata Tidak Berakomodasi

3.. MIKROSKOP

Sifat Bayangan:
- Lensa Objektif: Nyata, terbalik, diperbesar
- Lensa Okuler: Nyata, terbalik, diperbesar.
Jarak fokus untuk Lensa Objektif

Jarak fokus Lensa Okuler

Perbesaran pada Mikroskop
M = Mob x Mok

4. TEROPONG


1. Teropong Bintang
Sifat bayangan: maya, terbalik, diperbesar.
Perbesaran bayangannya:

2. Teropong Bumi
Sifat bayangan: maya, tegak,diperbesar.
Perbesaran bayangannya:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar